Aku anak manusia yang masih punya rasa
Hidupku dari jalan raya
Menelan getirnya jagat raya
Kau pandang aku dengan sebelah mata
Kau cibir aku dengan gincu beraroma
Kau buang muka sambil berkata
Hai sampah masyarakat !
Jangan mendekat !
Salah satu penyakit yang sangat mewabah khususnya di abad sekarang ini adalah Acquired Immuno Defyciency Syndrome (AIDS), ironisnya penyakit tersebut mewabah di kalangan pemuda yang pada hakikatnya adalah genarasi harapan masa depan bangsa. AIDS mewabah melalui banyak cara, seperti lewat cairan tubuh, semisal darah dan air mani. Disamping itu, AIDS menular dengan berbagai cara diantaranya adalah seks bebas, pemakaian jarum suntik yang tidak steril, penularan dari ibu hamil ke bayi yang di kandungnya, dan sebagainya.
Peredaran Narkoba kini tak lagi memilih sasaran. Tak hanya kalangan atas, kalangan menengah ke bawah pun jadi incaran. Tidak hanya berbagai strata yang diserang, melainkan juga varian jenis usia yang tak dipilih lagi oleh Narkoba, mulai orang dewasa bahkan kini kalangan remaja, anak-anak sekolah dasar pun telah menjadi target orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal anak-anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Di tangan-tangan mungil mereka inilah masa depan bangsa tergantungkan.
Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan karena dampak negatif berikutnya bisa muncul dalam skala yang lebih luas. Salah satu komunitas juga yang perlu perhatian adalah anak jalanan maupun pelaku pergaulan bebas di jalanan. Jumlah mereka memang tak terlalu besar jika dibandingkan jumlah penduduk Indonesia. Tapi potensi mereka untuk jatuh ke jurang Narkoba sangat terbuka. ’Keliaran’ mereka mudah untuk dimanfaatkan oleh para bandar Narkoba menjajakan barang dagangannya sekaligus sebagai perantara kepada konsumen Narkoba lainnya. Ini sangat memungkinkan karena mereka tergolong miskin, tidak ada tempat bergantung, dan tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk mengarungi samudera kehidupan. Mereka sangat mudah terjerumus dan dijerumuskan ke lembah Narkoba.
Oleh karena itu, perlu ada upaya serius dan sistematis menangani anak jalanan ini. Upaya – upaya parsial seperti menampung mereka dalam rumah singgah memang bisa dilakukan untuk mencegah mereka terhindar dari dunia Narkoba secara temporer. Namun diperlukan upaya yang lebih luas untuk menangani mereka agar mereka bisa hidup layak dan normal.
Menurut data, setiap tahun, kecenderungan jumlah pemakai Narkoba di Tanah Air terus meningkat. Tahun lalu, angka itu bergerak naik hingga 20% lebih. Bahkan, Indonesia sudah bukan lagi dijadikan negara transit peredaran dadah, begitu masyarakat di negeri Siti Nurhaliza menyebutnya. Negeri kita tercinta sudah dijadikan negara tujuan peredaran barang haram itu. Bahkan perkembangan terbaru menyebutkan, Indonesia adalah salah satu negara pemasok Narkoba di Asia Tenggara.
Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, setiap tahun sekitar 15 ribu orang Indonesia meninggal akibat mengkonsumsi Narkoba. Data itu juga menyebutkan, saat ini 3,2 juta penduduk Indonesia menjadi penyalahguna Narkoba, termasuk 800 orang diantaranya kini terpaksa menjalani perawatan di sejumlah panti rehabilitasi di dalam dan luar negeri. Dari para korban itu sebanyak 6,9% adalah kelompok pemakai secara teratur dan 31% pecandu (dengan proporsi laki-laki 79%, 21 persen wanita) . Sedangkan jumlah penyalahguna seluruhnya adalah 1,5 persen dari jumlah penduduk yang terdeteksi BNN.
Hasil penelitian BNN juga merinci bahwa kelompok pemakai secara teratur untuk ganja sebesar 71 persen, heroin / putaw (62 persen), shabu (57 persen), ekstasi (34 persen) dan obat penenang (25 persen). Dari hasil penelitian tersebut dapat diprediksi kerugian bangsa Indonesia akibat penyalahgunaan Narkoba hingga 2009 mendatang sekitar Rp.46,5 triliun/tahun. Jika tidak ada upaya signifikan dari kita semua untuk menanganinya, maka akumulasi angka kerugian dari periode 2004 – 2009 bisa mencapai sedikitnya Rp. 207 triliun.
“Sebagian remaja, dari kalangan mampu maupun berduit, menganggap Narkoba sebagai bagian dari gaya hidup modern. Selain aparat, tokoh masyarakat pun semestinya getol mencari solusi jitu menangkal Narkoba. Kampanye yang ada masih kurang. Remaja itu paling gampang dipengaruhi”.
”Tak mudah mendapatkan sosok bekas pecandu Narkoba yang mau tampil di khalayak publik. Kalau toh mereka mau, orangtua maupun kerabatnya ada yang keberatan. Maka tidak saatnya lagi tidak berprestasi. Tanpa prestasi, akan tersingkir”.
”Rajin olahraga, tidak merokok, dan anti narkoba adalah panduan gaya yang ideal untuk hidup sehat”.
”Menyadarkan pecandu dengan menegaskan keharaman Narkoba adalah penting, karena mereka yang masih ingat Tuhannya maka akan menaati peraturan-Nya”.
Narkoba telah menyerang segala kalangan, menjadikan tidak satu pun wilayah Indonesia terbebas dari Narkoba.
Narkoba telah merasuk ke segala ruang kehidupan, mengakibatkan dunia gelap tanpa harapan.
Narkoba telah membunuh ribuan nyawa tak kenal rasa kasihan, hanya tahu apa yang dinamakan keuntungan.
MARI KAWAN ....
KITA BERPEGANG ERAT ...
BERGANDENGAN TANGAN ...
MENEBAR CITA-CITA & HARAPAN ...
UNTUK MASYARAKAT & BANGSA INDONESIA KE DEPAN ....
SAY NO TO DRUGS !!
SAY NO TO FREE SEX !!
SAY NO TO HIV / AIDS !!!
Senin, 29 Desember 2008
SAY NO TO DRUGS !!
Diposting oleh kekuatan.perubahan di 12/29/2008 07:44:00 AM 0 komentar
TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU)
Preface
Orang Yang Tidak Mampu Mengelola Waktu Dengan Baik Akan Menciptakan ‘Stress’ Yang Tidak Perlu, Mendapatkan Hasil Yang Kurang Optimal dan Mengahancurkan Kesempatan Untuk Sukses.
Mereka Yang Mengelola Waktu Dengan Efektif Bekerja Dengan Lebih ’Cerdik’ Akan Membantu Meningkatkan Hasil dan Merupakan Asset Yang Bernilai Untuk Umat.
Karakteristik Waktu
• Waktu Tidak Dapat Diganti
• Waktu Tidak Elastis
• Waktu Tidak Dapat Dibalik
• Waktu Sifatnya Personal
Waktu Adalah Sumber Daya Yang Unik
Manfaat Menggunakan Waktu
• Perencanaan Masa Depan
• Mendalami Hobby
• Komunikasi – Meningkatkan Hubungan Antar Pribadi
• Bersantai
• Berpikir Mencari Peluang Atau Tantangan Baru
• Meraih Manfaat Penyelesaian Kegiatan Yang Bersifat Jangka Panjang
Definisi
Manajemen Waktu = Suatu proses pribadi dan harus sesuai dengan gaya
& lingkungan anda sendiri, Untuk merubah kebiasaan perlu
komitmen yang kuat.
• Memanfaatkan analisa dan perencanaan
• Mengetahui masalah yang dihadapi
• Menggunakan waktu serta apa konsekuensinya
Perencaan Yang Baik Mencakup :
Menetapkan Sasaran
Menetapkan Sumber Daya Yang Diperlukan
Menentukan Penanggungjawab (Siapa Yang Akan Melakukan Apa)
Menyusun Langkah Tindakan
Menjadwal Langkah Tindakan
Memilih Saat Mulai Yang Memungkinkan Pencapaian Sasaran Sesuai Tanggal Yang Diinginkan
Menyiapkan Titik-Titik Pengukuran Hasil & Peninjauan Kembali
Menetapkan Prioritas Dengan Metode ABC :
”A” = Harus Dilakukan
Perintah Atasan, Permintaan Penting Dari Pelanggan, Batas Waktu Yang Mendesak
”B” = Sebaiknya Dilakukan
Tidak Menyangkut Batas Waktu Kerja Yang Kritis, Pekerjaan Yang Membantu Peningkatan Kinerja Tetapi Tidak Mutlak Perlu
”C” = Baik Bila Dilakukan
Kategori Ini Dapat Ditunda, Dihapuskan Atau Dijadwalkan Pada Saat Lowong
Kriteria Untuk Menetapkan Prioritas
Penilaian / Judgement
Relativitas
Kapan / Batas Waktu
(Ada Faktor Subjektivitas)
Pemborosan Waktu Terbesar
Gangguan Telepon
Tamu Yang Datang Tanpa Perjanjian
Rapat Yang Tidak Terjadwal
Tidak Adanya Tujuan, Prioritas & Perencanaan
Pendelegasian Yang Tidak Efektif
Tidak Jelasnya / Tidak Adanya Komunikasi
Tidak Mampu Untuk Mengatakan ’Tidak’
Tanggung Jawab / Wewenang Yang Membingungkan
Tidak Menyelesaikan Tugas
Tidak Adanya Disiplin Diri
Diposting oleh kekuatan.perubahan di 12/29/2008 07:23:00 AM 0 komentar
PIAGAM INTERNASIONAL TENTANG HAM : HAK ASASI MANUSIA UNTUK SEMUA
Pasal 1 : Semua manusia dilahirkan merdeka, memiliki persamaan dalam
kehormatan dan hak.
Pasal 2 : Semua manusia dapat menikmati semua hak-hak dan kemerdekaan yang
disebutkan dalam piagam ini tanpa perbedaan sedikitpun.
Pasal 3 : Setiap individu mempunyai hak hidup, kemerdekaan dan keselamatan
diri
Pasal 4 : Tidak diperbolehkan memperbudak siapapun
Pasal 5 : Seorangpun tidak boleh mengalami penyiksaan, hukuman atau perlakuan
Keji
Pasal 6 : Setiap manusia dimanapun ia berada memiliki hak untuk diakui
keberadaannya secara hukum
Pasal 7 : Semua manusia sama kedudukannya di mata hukum
Pasal 8 : Setiap orang berhak mengadukan penganiayaan dirinya kepada
pengadilan negerinya
Pasal 9 : Tidak diperbolehkan menangkap seseorang, menahannya atau
menghilangkannya dengan semena-mena
Pasal 10 : Setiap orang berhak untuk melihat kasusnya di pengadilan yang
independen dan bersih dengan secara adil dan terbuka
Pasal 11 : Setiap orang yang dituduh berbuat salah, dianggap bebas sampai
diputuskan kesalahannya oleh pengadilan dan ia tidak sanggup bersalah
kecuali jika perbuatannya dianggap salah oleh Undang-Undang Negara
atau Undang-Undang Internasional yang berlaku saat perbuatan itu
dilakukan
Pasal 12 : Tidak diperbolehkan mencampuri urusan pribadi seseorang dengan
semena-mena
Pasal 13 : Setiap individu berhak melakukan perjalanan di dalam batas negaranya,
dapat meninggalkannya serta kembali kapanpun ia kehendaki
Pasal 14 : Setiap individu berhak untuk berlindung kepada negara lain karena lari
dari penindasan
Pasal 15 : Setiap individu dapat menikmati hak kewarganegaraannya dan tidak
boleh melarangnya dengan semena-mena
Pasal 16 : Keluarga adalah unit mendasar dari masyarakat, laki-laki dan perempuan
jika sudah sampai usia pernikahan memiliki hak untuk menikah, dan
pernikahan tidak sah kecuali dengan kerelaan kedua pihak
Pasal 17 : Setiap orang memiliki hak kepemilikan individu atau kepemilikan
bersama orang lain, tidak diperbolehkan mengambil hak kepemilikan itu
dengan semena-mena
Pasal 18 : Setiap individu mempunyai kemerdekaan berfikir, berkeyakinan, dan
Beragama
Pasal 19 : Setiap orang memiliki kemerdekaan memiliki pendapat dan
mengungkapkannya
Pasal 20 : Setiap orang memiliki kemerdekaan untuk berserikat dalam lembaga atau
organisasi perdamaian, tidak dibolehkan melarang orang untuk
bergabung dengan organisasi apapun
Pasal 21 : Kehendak rakyat adalah sumber kekuasaan pemerintah, dan setiap orang
berhak untuk terlibat dalam pengelolaan urusan umum di negaranya
secara langsung atau perwakilan
Pasal 22 : Setiap orang berhak mendapat jaminan sosial
Pasal 23 : Setiap orang berhak untuk bekerja atau terlindungi dari pengangguran. Ia
berhak memperoleh upah yang asil yang menjamin kemuliaan hidupnya
Pasal 24 : Setiap orang berhak untuk beristirahat dan membatasi waktu kerjanya
yang proporsional, serta hak untuk berlibur secara rutin
Pasal 25 : Setiap orang berhak untuk hidup layak guna memelihara kesehatannya,
kesejahteraan diri dan keluarganya. Ibu dan anak-anak berhak untuk
dibantu dan dipelihara kekhususannya
Pasal 26 : Setiap orang berhak untuk belajar
Pasal 27 : Setiap individu berhak untuk mengikuti kehidupan berbudaya di
masyarakat, hak untuk melindungi kepentingan budaya / seni, dan materi
yang dihasilkan dari produk ilmiahnya, sastra atau seni
Pasal 28 : Setiap individu berhak menikmati Undang-Undang masyarakat
Internasional yang merealisasikan kemerdekaan dan hak-hak yang
disebutkan dalam piagam ini
Pasal 29 : Setiap individu mempunyai kewajiban terhadap masyarakatnya, ia
tunduk dan terikat kepada Undang-Undang yang berlaku dalam
menggunakan hak dan kemerdekaannya
Pasal 30 : Tidak ada teks dalam piagam ini yang membolehkan seseorang
melakukan aktivitas yang bertujuan menghancurkan hak dan
kemerdekaan yang disebutkan di dalam piagam ini
Diposting oleh kekuatan.perubahan di 12/29/2008 07:20:00 AM 1 komentar
"KEPEMIMPINAN EFEKTIF"
Tahukah anda beda antara seorang selebritis dengan seorang pemimpin ?. Apakah anda adalah sosok pemimpin yang baik ? Apakah anda merasa telah memberikan yang terbaik bagi diri dan lingkungan anda ? Apakah anda memikirkan konsekuensi atas apa yang kita perbuat ?
Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dunia dewasa ini memiliki para pemimpin, tetapi mereka dibawah bayang-bayang para selebritis. Pemimpin dikenal karena prestasi mereka, sedang selebritis dikenal karena ketenaran mereka. Pemimpin mencerminkan kemungkinan-kemungkinan hakikat manusia, sedang kaum selebritis mencerminkan kemungkinan-kemungkinan pers dan media. Kaum selebritis adalah orang-orang yang membuat berita, tetapi para pemimpin adalah orang-orang yang membuat sejarah.
(Daniel Boorstin, Pakar Manajemen Organisasi ; Majalah Parade, 6 Agustus 1995)
Selama lebih dari puluhan tahun, para pakar manajemen dan organisasi secara ilmiah meneliti hakikat kepemimpinan yang senantiasa dinamis. Lima tahun yang lalu, sebagai hasil dari penelitian ini, teridentifikasi karakteristik dan talenta para pemimpin yang mampu membuat sejarah, mereka adalah orang-orang yang dirujuk orang lain ketika misi harus ditegakkan, membuat terobosan-terobosan, dan mencapai tujuan-tujuan secara tepat waktu dalam anggaran yang terbatas. Mereka ini adalah para pemimpin yang menyelesaikan masalah-masalah saat ini dengan mengoptimalkan potensi kecerdasan dan ketekunan manusia.
Mengidentifikasi dan mengembangkan performa para pemimpin seperti itu di masa sekarang ini tentu merupakan tantangan besar. Bagi umat Islam, yang mewarisi tradisi pemimpin besar Muhammad SAW, Umar bin Khattab atau Umar bin Abdul Aziz; zaman para pemimpin besar tersebut sudah lewat. Pada zaman ini meskipun ada banyak orang brilian, kita bertanya apakah kita akan dapat menemukan para pemimpin yang mampu menggerakkan masyarakat banyak dan memiliki komplekstitas permasalahan yang begitu beragam.
Satu hal yang paling mendasar, bahwa kepemimpinan dapat diciptakan (bukan Cuma dilahirkan). Karena pada hakikatnya ia adalah perwujudan kecerdasan seseorang dan karena ia merupakan seni dan ilmu yang mudah untuk dipelajari beriringan dengan semangat dan ketekunan.
Pengertian kepemimpinan
Definisi
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Pemimpin dapat didefinisikan sebagai individu dalam kelompok atau organisasi yang bertujuan membimbing dan mengkoordinir aktivitas kelompok atau organisasi tersebut.
Kepemimpinan dapat berarti juga seni mempengaruhi orang lain, mengarahkan keinginan, kemampuan dan kegiatan mereka untuk mencapai tujuan bersama.
Apakah para pemimpin itu dilahirkan (bakat) ? (by nature) ataukah karena dibentuk (by process) Dan apakah efektifitas itus bersifat fitrah atau hasil dari suatu proses ?
Dua pertanyaan yang demikian alam dipermasalahkan. Tetapi setelah meneliti faktor-faktor penyebab suatu efektifitas, terlihat jelas bahwa ciri-ciri seorang pemimpin merupakan suatu kepribadian dan sebagian besarnya adalah hasil suatu proses yang diupayakan. Kepemimpinan adalah peran seseorang yang berpengaruh dan juga dapat diusahakan. Oleh karena itu dapat dikatakan : “Bahwa seorang pemimpin lebih banyak dibentuk daripada dilahirkan”. Maka kepemimpinan dapat dipelajari dan diajarkan.
Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok
Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya
Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang
Kepemimpinan sebagai penggunaan pengaruh
Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku
Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi
Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasan
Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan
Kepemimpinan sebagai inisiasi struktur
Teori Kelahiran Pemimpin
Teori Genetis
“ Leader are born are not made “
Teori Sosial
“ Leader are made and not born “
Teori Ekologis
“ Bakat Kepemimpinan”
Timbulnya Seorang Pemimpin
Menurut Ordway Tead karena :
Membentuk diri sendiri ( Born leader)
Dipilih oleh golongan
Ditunjuk dari atasan
Secara sosialigis
- Diperoleh karena prestasi (achieved)
- Dibebankan karena tradisi ( ascribe)
- Diberikan karena alasan-alasan tertentu (assigned)
Karakteristik Pemimpin
Visionary thinking
Strategic Management
Leadership Skill
Effective Communication
Interpersonal Communication
Self Motivation
Self Management
Kepemimpinan Efektif
Dari berbagai penjelasan diatas, seorang pemimpin yang efektif adalah yang tidak hanya bekerja sendiri tanpa melibatkan siapapun. Melainkan mampu memanfaatkan berbagai potensi yang mengelilinginginya.
Peran pemimpin
Menurut Mintzberg ada 3 macam, yakni :
1. Peran antar pribadi (tokoh, pemimpin, penghubung)
Seorang pemimpin harus dapat menjadi tokoh atau simbol organisasi
2. Peran internasional (pemantau, penyebar, juru bicara)
Seorang pemimpin harus mampu menjelaskan mengenai apapun yang terjadi dalam organisasinya kepada pihak luar
3. Perang pengambil keputusan (entrepreneur, pereda gangguan, pengalokasi sumberdaya dan perunding)
Dalam hal ini seorang pemimpin harus memiliki data yang lengkap untuk mengambil sebuah keputusan / kebijakan.
Garis besar proses pengambilan keputusan, yakni :
- Merumuskan masalah
- Menganalisa masalah
- Membuat alternatif tindakan untuk mengatasi masalah tersebut
- Memilih alternatif terbaik
- Melaksanakan pilihan dari alternatif tersebut
- Mengevaluasi hasil keputusan tersebut
Gaya kepemimpinan
Menurut Ralph White dan Ronald Lippet; ada 3 dasar gaya kepemimpinan, antara lain :
1. Kepemimpinan Otoriter
Penentuan kebijaksanaan oleh pimpinan sendiri
Cara dan kegiatan yang dilakukan berada di tangan pemimpin
Strategi, penentuan posisi, pembagian tugas ditentukan pimpinan
Pemberian reward and punisment secara subyektif
2. Kepemimpinan Demokratik
Kebijaksanaan ditentukan bersama secara musyawarah, pimpinan sebagai fasilitator
Pimpinan hanya melakukan sumbang asaran mengenai cara kerja dan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
Cara kerja, penentuan posisi dan pembagian tugas diserahkan kepada kelompok
Pemberian reward and punisment secara objektif
3. Kepemimpinan Liberal
Kebebasan penuh pada pengambilan keputusan, pimpinan memiliki peran yang sangat minim
Pimpinan hanya memberi informasi bila diminta dan tidak terlibat dalam penentuan cara kerja dan kegiatan yang dilakukan
Tidak ada apresiasi sama sekali reward and punisment dari pimpinan kepada bawahan
Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas, tepat atau tidaknya gaya tersebut akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi yang dijalankan.
Sifat Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davis, paling sedikit harus memenuhi 4 hal, yaitu :
1. Intelegensianya tinggi (Intellegence)
2. Kematangan jiwa sosial (Social Maturity)
3. Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives)
4. Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relations attitudes)
Menurut Ki Hajar Dewantara, sifat kepemimpinan meliputi 3 hal, yaitu :
1. Ing Ngarso Sung Tulodho (pemimpin dimuka harus memberikan teladan)
2. Ing Madyo Mangun Karso (pemimpin ditengah harus membangun prakarsa)
3. Tut Wuri Handayani (pemimpin mengikuti mendorong dari belakang)
Kepemimpinan efektif adalah bukan sekedar pusat kedudukan atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar komponen yang efektif. Itulah perilaku yang digunakan untuk menerjemahkan fungsi seorang pemimpin, yang dapat diringkas dalam poin :
• Membantu mencapai sasaran organisasi
• Menggerakan anggota menuju sasaran tersebut
• Mewujudkan interaksi dan keterikatan antar individu
• Memelihara kekuatan dan kohesi anggota
“Sebaik-baik pemimpin adalah seseorang yang mampu menempa potensinya secara kontinyu, belajar segala hal dalam setiap momen kehidupannya serta mampu menjadikan dirinya lebih baik dari hari ke hari – merubah lingkungannya secara gradual berkembang menuju sebuah komunitas atau organisasi yang tumbuh dan berkembang atas dasar kebenaran universal’.
Tetap Semangat !!
‘Jadikan hari kita senantiasa berharga dengan menjalankan aktivitas yang sempurna, seimbang antara kebutuhan vertikal maupun horizontal. Optimis bahwa hidup tidak akan selamanya suram, namun selalu ada harapan atas setiap usaha yang terbina’.
‘Mari bersama menjadi pemimpin dengan memperbaiki diri !’.
** Disampaikan dalam Diklat Ruang UKM Inkai Universitas Brawijaya – Malang; Rabu, 20 September 2006.
* Pegiat Kemahasiswaan Universitas Brawijaya - Malang.
Diposting oleh kekuatan.perubahan di 12/29/2008 07:03:00 AM 0 komentar
Rabu, 30 Juli 2008
Roads To Heaven
Berjalanlah Menuju Kebahagiaan... Ke Arah Kebaikan....
Diposting oleh kekuatan.perubahan di 7/30/2008 10:05:00 AM 0 komentar
Ryan, Jack The Ripper Versi Indonesia
Dalam kasus pembunuhan berantai di Jombang Ryan bisa disebut Jack The Ripper versi Indonesia. Ryan adalah pria homoseksual yang telah membunuh pasangannya secara berantai, seperti yang dilakukan Jack The Ripper.
Lalu siapa Jack The Ripper? Nama Jack The Ripper muncul setelah adanya pembunuhan berantai terhadap lima pelacur di Whitechapel, bagian timur Kota London, Inggris, pada 1888.
Korban-korban Jack The Ripper dibunuh dengan dicekik, lalu dibaringkan, dan pembuluh arteri mereka di tenggorok mereka dipotong. Lima pembunuhan itu dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan saja. Namun, kekejaman dan misteri yang menyelimutinya menjadikan kasus pembunuhan berantai tersebut sangat populer hingga saat ini.
Jeck The Ripper ke dua terjadi di Amerika Serikat. Anda pasti masih ingat dengan berita pembunuhan yang fenomenal. Adalah Jeffrey Dahmer, pelaku pembunuhan berantai yang sangat kejam. Pada 22 Juli 1991, Kepolisian Milwaukee, Amerika Serikat (AS), menangkap Jeffrey Dahmer. Pria homoseksual itu dituduh membunuh 23 teman kencannya yang semuanya laki-laki berusia 14-36 tahun.
Bukan hanya membunuh, pria kelahiran 21 Mei 1960 di West Allis, Wisconsin, AS, itu juga memutilasi dan melakukan kanibalisme terhadap korbannya. Atas kekejiannya itu, ia pun dijuluki Jack The Ripper ke-2.
di Indonesia, ada delapan pelaku pembunuhan berantai yang sudah terungkap. Mereka adalah Harnoko Dewanto, pelaku pembunuhan tiga orang di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 1994. Lalu Astini, pelaku pembunuhan tiga orang di Surabaya pada 1996. Astini sudah menjalani hukuman mati pada 2005.
Selanjutnya, Siswanto alias Robot Gedek yang menjadi pelaku pembunuhan enam anak jalanan di Jakarta pada 1996. Robot Gedek meninggal dunia karena sakit jantung pada 26 Maret 2007.
Ahmad Suraji alias Dukun AS yang menjadi pelaku pembunuhan 42 wanita di Medan, Sumatra Utara. Ia dieksekusi mati Kamis (10/7). Kemudian ada Rio Alex Bulo alias Rio Martil yang membunuh empat orang di Jabar, Jateng, dan Jatim pada 2001. Ia membunuh korbannya dengan martil untuk merampas mobil mereka. Pada 2005, Rio membunuh guru mengajinya, Iwan Zulkarnaen, di LP Nusakambangan, Cilacap, Jateng.
Pada 2005, Iptu Garibaldi Handayani terbukti sebagai pelaku pembunuhan tujuh orang di Jambi. Majelis hakim memvonis hukuman mati.
Sementara itu, pada 2007, delapan orang menjadi korban pembunuhan yang dilakukan Tubagus Yusuf Maulana alias Dukun Usep di Lebak, Banten. Usep menghadapi regu tembak di Cimarga, Lebak, Banten, Jumat (18/7) malam.
Kini nama Ferry Idham Henyansyah alias Ryan menambah panjang daftar penjagal dari Indonesia. Pria kelahiran Jombang, Jatim, 1 Februari 1978 itu diduga telah menghabisi 16 nyawa. Modusnya, mengajak korban bercinta kemudian menghabisi dari belakang. Karena itu, Ryan disebut sebagai ‘Penjagal dari Belakang’.
Sejarah dunia mencatat lebih dari 100 orang menjadi pelaku pembunuhan berantai, seperti Elizabeth Bathory (1560-1614), wanita yang menjadi pemegang rekor tertinggi korban pembunuhan berantai dengan jumlah mencapai 650 orang.
Putri bangsawan Hongaria itu membunuh ratusan gadis yang seluruh darahnya diambil untuk dimasukkan ke bak mandi pribadinya. Bathory percaya bahwa mandi darah gadis muda akan membuatnya tetap awet muda.
Pembantaian yang dilakukan Pedro Alonso Lopez dari Kolombia merupakan salah satu yang terkeji sepanjang sejarah modern. Pria yang dijuluki Monster of Andes itu mencincang lebih 300 perempuan remaja. Tidak hanya di Kolombia, tapi ia juga melakukannya di Peru dan Ekuador selama kurun 1970-1980. Lopez ditangkap dan ditahan di Ekuador pada pertengahan 1980. Ia dibebaskan pada 1999 dan dideportasi ke Kolombia. “Aku manusia abad ini,” ujarnya bangga dalam sebuah wawancara dengan harian National Examine.
Diposting oleh kekuatan.perubahan di 7/30/2008 02:26:00 AM 1 komentar
Omzet Bisnis Seks di Internet 3 Juta Dolar AS per Detik
Harus diakui, industri pornografi di dunia masih menjadi bisnis yang menggiurkan bagi penggemarnya. Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari) mengungkapkan peredara uang di bisnis seks ini mencapai 3,075 juta dolar AS per detik.
Ketua Umum Awari, Irwin Day mengungkapkan data statistik industri pornografi 2006. Selain belanja per detik yang cukup besar, pengguna internet yang melihat situs konten pornografi juga besar. “Per detiknya, tidak kurang dari 28.258 pengguna internet melihat konten ini,” ujar Irwin dalam sebuah konferensi pers di Depkominfo (26/7).
Data pendapatan dari pornografi di seluruh dunia 2006 mencapai 97,06 miliar dolar AS.
Terbesar dari Cina sebesar 28 persen dan Korea Selatan 27 persen. Permintaan mesin pencari untuk pornografi sehari-hari mencapai 68 juta atau 25 persen dari total permintaan di mesin pencari. Jumlah situs pornografi mencapai 4,2 juta situs atau 12 persen dari total situs.
Lebih jauh, rata-rata anak melihat intenet dengan situs porno yakni pada usia 11 tahun. Dan konsumen terbesar penggemar pornografi anak yakni kelompok usia 39 -49 tahun. Anak usia 8-19 tahun sudah melihat situs porno sebagian besar saat mereka mengerjakan pekerjaan rumah.
Sementara di Indonesia, 7 dari 100 top situs adalah situs porno. Selain itu 15 dari 100 top situs dapat ditumpangi oleh konten porno. Dan ternyata 7 dari 15 tersebut berada pada 10 besar top situs. Di mesin pencari dengan menggunakan kata kunci ’sex’, Indonesia bahkan menempati urutan ke-7 di Asia. Read More..
Diposting oleh kekuatan.perubahan di 7/30/2008 02:20:00 AM 0 komentar