Senin, 29 Desember 2008

"KEPEMIMPINAN EFEKTIF"

Tahukah anda beda antara seorang selebritis dengan seorang pemimpin ?. Apakah anda adalah sosok pemimpin yang baik ? Apakah anda merasa telah memberikan yang terbaik bagi diri dan lingkungan anda ? Apakah anda memikirkan konsekuensi atas apa yang kita perbuat ?

Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.
(HR. Bukhari dan Muslim)



Dunia dewasa ini memiliki para pemimpin, tetapi mereka dibawah bayang-bayang para selebritis. Pemimpin dikenal karena prestasi mereka, sedang selebritis dikenal karena ketenaran mereka. Pemimpin mencerminkan kemungkinan-kemungkinan hakikat manusia, sedang kaum selebritis mencerminkan kemungkinan-kemungkinan pers dan media. Kaum selebritis adalah orang-orang yang membuat berita, tetapi para pemimpin adalah orang-orang yang membuat sejarah.
(Daniel Boorstin, Pakar Manajemen Organisasi ; Majalah Parade, 6 Agustus 1995)



Selama lebih dari puluhan tahun, para pakar manajemen dan organisasi secara ilmiah meneliti hakikat kepemimpinan yang senantiasa dinamis. Lima tahun yang lalu, sebagai hasil dari penelitian ini, teridentifikasi karakteristik dan talenta para pemimpin yang mampu membuat sejarah, mereka adalah orang-orang yang dirujuk orang lain ketika misi harus ditegakkan, membuat terobosan-terobosan, dan mencapai tujuan-tujuan secara tepat waktu dalam anggaran yang terbatas. Mereka ini adalah para pemimpin yang menyelesaikan masalah-masalah saat ini dengan mengoptimalkan potensi kecerdasan dan ketekunan manusia.

Mengidentifikasi dan mengembangkan performa para pemimpin seperti itu di masa sekarang ini tentu merupakan tantangan besar. Bagi umat Islam, yang mewarisi tradisi pemimpin besar Muhammad SAW, Umar bin Khattab atau Umar bin Abdul Aziz; zaman para pemimpin besar tersebut sudah lewat. Pada zaman ini meskipun ada banyak orang brilian, kita bertanya apakah kita akan dapat menemukan para pemimpin yang mampu menggerakkan masyarakat banyak dan memiliki komplekstitas permasalahan yang begitu beragam.

Satu hal yang paling mendasar, bahwa kepemimpinan dapat diciptakan (bukan Cuma dilahirkan). Karena pada hakikatnya ia adalah perwujudan kecerdasan seseorang dan karena ia merupakan seni dan ilmu yang mudah untuk dipelajari beriringan dengan semangat dan ketekunan.

Pengertian kepemimpinan
Definisi
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Pemimpin dapat didefinisikan sebagai individu dalam kelompok atau organisasi yang bertujuan membimbing dan mengkoordinir aktivitas kelompok atau organisasi tersebut.
Kepemimpinan dapat berarti juga seni mempengaruhi orang lain, mengarahkan keinginan, kemampuan dan kegiatan mereka untuk mencapai tujuan bersama.

Apakah para pemimpin itu dilahirkan (bakat) ? (by nature) ataukah karena dibentuk (by process) Dan apakah efektifitas itus bersifat fitrah atau hasil dari suatu proses ?

Dua pertanyaan yang demikian alam dipermasalahkan. Tetapi setelah meneliti faktor-faktor penyebab suatu efektifitas, terlihat jelas bahwa ciri-ciri seorang pemimpin merupakan suatu kepribadian dan sebagian besarnya adalah hasil suatu proses yang diupayakan. Kepemimpinan adalah peran seseorang yang berpengaruh dan juga dapat diusahakan. Oleh karena itu dapat dikatakan : “Bahwa seorang pemimpin lebih banyak dibentuk daripada dilahirkan”. Maka kepemimpinan dapat dipelajari dan diajarkan.

 Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok
 Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya
 Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang
 Kepemimpinan sebagai penggunaan pengaruh
 Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku
 Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi
 Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasan
 Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan
 Kepemimpinan sebagai inisiasi struktur

Teori Kelahiran Pemimpin
 Teori Genetis
“ Leader are born are not made “
 Teori Sosial
“ Leader are made and not born “
 Teori Ekologis
“ Bakat Kepemimpinan”

Timbulnya Seorang Pemimpin
Menurut Ordway Tead karena :
 Membentuk diri sendiri ( Born leader)
 Dipilih oleh golongan
 Ditunjuk dari atasan
 Secara sosialigis
- Diperoleh karena prestasi (achieved)
- Dibebankan karena tradisi ( ascribe)
- Diberikan karena alasan-alasan tertentu (assigned)




Karakteristik Pemimpin
 Visionary thinking
 Strategic Management
 Leadership Skill
 Effective Communication
 Interpersonal Communication
 Self Motivation
 Self Management

Kepemimpinan Efektif
Dari berbagai penjelasan diatas, seorang pemimpin yang efektif adalah yang tidak hanya bekerja sendiri tanpa melibatkan siapapun. Melainkan mampu memanfaatkan berbagai potensi yang mengelilinginginya.

Peran pemimpin
Menurut Mintzberg ada 3 macam, yakni :
1. Peran antar pribadi (tokoh, pemimpin, penghubung)
Seorang pemimpin harus dapat menjadi tokoh atau simbol organisasi
2. Peran internasional (pemantau, penyebar, juru bicara)
Seorang pemimpin harus mampu menjelaskan mengenai apapun yang terjadi dalam organisasinya kepada pihak luar
3. Perang pengambil keputusan (entrepreneur, pereda gangguan, pengalokasi sumberdaya dan perunding)
Dalam hal ini seorang pemimpin harus memiliki data yang lengkap untuk mengambil sebuah keputusan / kebijakan.
Garis besar proses pengambilan keputusan, yakni :
- Merumuskan masalah
- Menganalisa masalah
- Membuat alternatif tindakan untuk mengatasi masalah tersebut
- Memilih alternatif terbaik
- Melaksanakan pilihan dari alternatif tersebut
- Mengevaluasi hasil keputusan tersebut

Gaya kepemimpinan
Menurut Ralph White dan Ronald Lippet; ada 3 dasar gaya kepemimpinan, antara lain :
1. Kepemimpinan Otoriter
 Penentuan kebijaksanaan oleh pimpinan sendiri
 Cara dan kegiatan yang dilakukan berada di tangan pemimpin
 Strategi, penentuan posisi, pembagian tugas ditentukan pimpinan
 Pemberian reward and punisment secara subyektif
2. Kepemimpinan Demokratik
 Kebijaksanaan ditentukan bersama secara musyawarah, pimpinan sebagai fasilitator
 Pimpinan hanya melakukan sumbang asaran mengenai cara kerja dan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
 Cara kerja, penentuan posisi dan pembagian tugas diserahkan kepada kelompok
 Pemberian reward and punisment secara objektif

3. Kepemimpinan Liberal
 Kebebasan penuh pada pengambilan keputusan, pimpinan memiliki peran yang sangat minim
 Pimpinan hanya memberi informasi bila diminta dan tidak terlibat dalam penentuan cara kerja dan kegiatan yang dilakukan
 Tidak ada apresiasi sama sekali reward and punisment dari pimpinan kepada bawahan

Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas, tepat atau tidaknya gaya tersebut akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi yang dijalankan.

Sifat Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davis, paling sedikit harus memenuhi 4 hal, yaitu :
1. Intelegensianya tinggi (Intellegence)
2. Kematangan jiwa sosial (Social Maturity)
3. Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives)
4. Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relations attitudes)

Menurut Ki Hajar Dewantara, sifat kepemimpinan meliputi 3 hal, yaitu :
1. Ing Ngarso Sung Tulodho (pemimpin dimuka harus memberikan teladan)
2. Ing Madyo Mangun Karso (pemimpin ditengah harus membangun prakarsa)
3. Tut Wuri Handayani (pemimpin mengikuti mendorong dari belakang)

Kepemimpinan efektif adalah bukan sekedar pusat kedudukan atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar komponen yang efektif. Itulah perilaku yang digunakan untuk menerjemahkan fungsi seorang pemimpin, yang dapat diringkas dalam poin :
• Membantu mencapai sasaran organisasi
• Menggerakan anggota menuju sasaran tersebut
• Mewujudkan interaksi dan keterikatan antar individu
• Memelihara kekuatan dan kohesi anggota

“Sebaik-baik pemimpin adalah seseorang yang mampu menempa potensinya secara kontinyu, belajar segala hal dalam setiap momen kehidupannya serta mampu menjadikan dirinya lebih baik dari hari ke hari – merubah lingkungannya secara gradual berkembang menuju sebuah komunitas atau organisasi yang tumbuh dan berkembang atas dasar kebenaran universal’.

Tetap Semangat !!
‘Jadikan hari kita senantiasa berharga dengan menjalankan aktivitas yang sempurna, seimbang antara kebutuhan vertikal maupun horizontal. Optimis bahwa hidup tidak akan selamanya suram, namun selalu ada harapan atas setiap usaha yang terbina’.

‘Mari bersama menjadi pemimpin dengan memperbaiki diri !’.


** Disampaikan dalam Diklat Ruang UKM Inkai Universitas Brawijaya – Malang; Rabu, 20 September 2006.
* Pegiat Kemahasiswaan Universitas Brawijaya - Malang
.

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Supported by Used Car Pictures. Powered by Blogger